Recent Posts

LightBlog

Tuesday 10 September 2019

tasawuf





BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Islam adalah agama yang santun, dan dalam islam juga menjunjung tinggi petingnya akhlak, etika dan moral. Dari ketiga hal tersebut mencangkup tentang segala pengertian tentang tingkah laku, tabiat, perangai, karakter manusia yang baik maupun yang buruk dalam hubungannya dengan Allah SWT. Timbulnya kesadaran serta pendirian akhlak, etika dan moral merupakan tindakan yang didasarkan nilai mutlak kebaikan. Sebagai generasi penerus kita harus selalu berkhlak yang baik dalam kehidupan sehari-hari demi terciptanya kehidupan yang rukun dan damai, untuk itu pada makalah ini akan sedikit kami paparkan tentang akhlak ,etika dan moral.
Akhlak ,etika dan moral memiliki sebuah hubungan dengan tasawuf. Ketiganya merupakan pintu utama untuk mencapai tingkatan ilmu tasawuf. Karena tasawuf merupakan jalan yang menghubungkan kepada sang maha benar,Allah Ta’ala,sehingga hal pertama yang harus dilakukan adalah mempunyai akhlak,etika,dan moral sesuai syariat islam. Akhlak,etika,dan moral pada intinya merupakan menentukan hukum atau nilai dari suatu perbuatan yang dilakukan manusia untuk ditentukan baik dan buruknya.
B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apakah yang dimaksud dengan tasawuf ?
2.      Apakah yang dimaksud dengan akhlak?
3.      Apakah yang dimaksud dengan etika ?
4.      Apakah yang dimaksud dengan moral ?
C.    TUJUAN PEMBAHASAN
1.      Mengetahui pengertian tasawuf.
2.      Mengetahui pengertian akhlak.
3.      Mengetahui pengertian etika.
4.      Mengetahui pengertian moral.
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Tasawuf
1.      Pengertian tasawuf
Secara umum tasawuf berarti kecenderungan mistisme yuniversal yang ada sejak dahulu kala, berazazkan sikap zuhud terhadap keduniawian (asketisme), dan bertujuan membangun ( ittishal) dengan Al-Mala’ Al-A’la yang merupakan sumber kebaikan, emanasi, dan ilumunasi.  Untuk mengetahui pengertian tasawuf para ahli lazim memulai pembahasan arti menurut bahasa menurut analisis tentang asal usul tasawuf terlebih dahulu. Ada beberapa definisi yang menjelaskan sisi-sisi penting tasawuf yang cukup beragam, antara lain :
a.       Al junaid mengatakan : tasawuf adalah sebuah keharusan (‘unwah) yang tidak ada kelonggaran (shulh) didalamnya.
Dengan bahasa lain tasawuf adalah mujahadah yaitu melawan hawa nafsu secara berkesinambungan hingga ia tunduk mengikuti syara’ atau ia adalah kesinambungn dzikir dan wajd sambil berkomitmen mengikuti Rosululloh dalam urusan Agama.
b.      Abu Bakar Asy-syibli pernah ditanya mengenai siapa itu sufi,ia jawab : “(sufi adalah) orang yang memurnikan hatinya hingga benar-benar murni, mengikuti jejak Rosululloh, mengacuhkan keduniaan, dan menundukkan hawa nafsu.”
Dengan bahasa lain, tasawuf adalah pemurnian hati atau pengosongannya dari selain Allah.
Tasawuf merupakan kumpulan pengalaman yang mengadakan komunikasi dengan nur ilahi yang penuh dengan rasa dan terwujud dalam bentuk kehidupan yang menjauhi kemewahan dan menghabiskan waktu beribadah kepada Allah, rindu untuk bertemu dengan Allah.

B.     Etika
1.      Pengertian Etika
Etika adalah sebuah ilmu, bukan sebuah ajaran. Etika berbicara tentang mengapa kita harus mengikuti ajaran moral tertentu, atau bagaimana kita dapat mengambil sikap yang bertanggung jawab terhadap berbagai ajaran moral atau akhlak. Kedua istilah tersebut memang dapat dibedakan, tetapi secara fungsional tidak dapat dipisahkan sebab ketika kita berperilaku baik dengan mengetahui alasannya, hal itu akan menjadikan kita lebih mantap, dalam bertindak. Demikian juga ketika kita meninggalkan kegiatan buruk.
Menurut terminology etika berarti ilmu pengetahuan yang menetapkan ukuran-ukuran atau kaidah-kaidah yang mendasari pemberian tanggapan atau menilai terhadap perbuatan-perbuatan.
Etika sebagai cabang ilmu pengetahuan tidak berdiri sendiri. Sebagai ilmu yang membahas manusia, ia berhubungan dengan seluruh ilmu tentang manusia, seperti antropologi, psikologi, sosiologi, ekonomi, hukum, dan berbagai ilmu pengetahuan lainnya.
Dalam hal ini, para ahli memberikan pengertian berbeda-beda terhadap kata etika sebagai berikut.
1.      Ahmad Amin
Etika adalah ilmu pengetahuan yang menjelaskan arti baik dan buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia, menyatakan tujuan yang harus dicapai manusia dalam perbuatan mereka, dan menunjukkan jalan untuk melakukan apa yang seharusnya diperbuat oleh manusia.
2.      Abdul Haris
Etika pada umumnya hanya dilihat dari sisi nilai baik-buruk. Nilai baik dianggap pasti benar, dan nilai buruk dianggap pasti salah. Ihwal ini semakin jelas ketika dikaitkan dengan etika religious, bahwa semua yang diperintahkan oleh Tuhan dianggap benar dan baik. Adapun yang dilarang Tuhan dianggap buruk dan salah.
3.      Soegarda Poerbakawatja
Etika adalah filsafat nilai, yaitu pengetahuan tentang nilai-nilai. Etika merupakan ilmu yang mempelajari kebaikan dan keburukan dalam hidup manusia. Terutama mengenai garak pikiran dan perasaan yan menjadi pertimbangan, hingga sampai pada perbuatan yang dituju.
4.      Mudlor Achmad
Etika merupakan ilmu pengetahuan rohaniah normative; bersifat teologis. Dengan demikian, ia bukan lagi ilmu pengetahuan yang dapat diukur secara matematis. Oleh karena itu, etika tidak dapat diramalkan dengan pasti. Etika lebih merupakan ilmu pengethuan tentang kepandaian, atau seni hidup yang baik (the art of good living).

Bertolak dari uraian diatas, pengertian etika menurut filsafat, adalah ilmu yang menyelidiki perbuatan baik dan perbuatan buruk dengan memperhatikan amal perbuatan manusia sejauh yang dapat dipahami oleh akal pikiran. Etika terbagi menjadi tiga macam, yaitu etika deskriptif, etika normative, dan metaetika.
C .  Akhlak
1.      Pengertian akhlak
secara terminologi, menurut para ulama sebagai berikut:
a.       Imam Al –Ghozali (1055-1111 M)
“Akhlak adalah hay’at atau sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripadanya lahir perbuatan-perbuatan yang spontan tanpa memerlukan pertimbangan dan pemikiran. Maka jika sifat tersebut melahirkan suatu tindakan yang terpuji menurut ketentuan akal dan norma agama,ia dinamakan akhlak yang baik, tetapi jika ia menimbulkan tindakan yang jahat maka ia dinamakan akhlak yang buruk.”

b.      Ibnu Maskawaih (941-1030 M)
“Keadaan jiwa seseorang yang mendorongnya melakukan perbuatan-perbuatan tanpa melalui pertimbangan pikiran terlebih dahulu. Keadaan ini terbagi menjadi 2,ada yang berasal dri tabiat aslinya, ada pula yang diperoleh dari kebiasaan yang berulang-ulang. Boleh jadi, pada mulanya tindakan itu melalui pikiran dan pertimbangan,kemudian dilakukan terus menerus,maka jadilah suatu bakat dan akhlak.”

c.              Muhyiddin Ibnu Arabi (1165-1240 M )
“ Keadaan jiwa seseorang yang mendorong manusia untuk berbuat tanpa melalui pertimbangan dan pilihan terlebih dahulu. Keadaan tersebut pada seseorang boleh jadi merupakan tabiat atau bawaan, dan boleh jadi juga merupakan kebiasaan melalui latihan dan perjuangan.”

d.      Syekh Makarim Asy-Syirazi
“Akhlak adalah sekumpulan keutamaan maknawi dan tabiat batin            manusia.”

e.       Alfa-Kasiyani (w.1091 H)
“Akhlak adalah ungkapan untuk menunjukkan kondisi yang mandiri dalam jiwa, dari muncul perbuatan-perbuatan dengan mudah tanpa didahului perenungan dan pemikiran.”

f.       Dr.Ahmad Muhammad Al-Hufi
Akhlak adalah adat yang dengan sengaja dikehendaki keberadaannya.Dengan kata lain, akhlak adalah azimah (kemauan yang kuat ) tentang sesuatu yang dilakukan berulang- ulang sehingga menjadi adat (kebiasaan) yang mengarah kepada kebaikan atau keburukan.

g.      Dr.Ahmad Amin
Akhlak adalah kebiasaan kehendak. Artinya, apabila kehendak itu membiasakan sesuatu, kebiasaannya itu disebut sebagai akhlak.

h.      Al-Qurthubi
 “Suatu perbuatan manusia yang bersumber dari adab kesopanannya disebut akhlak, karena perbuatan itu termasuk bagian dari kejadiannya.”

i.         Abu Bakar Jabir Al-Jazairi
     “Akhlak adalah bentuk kejiwaan yang tertanam dalam diri manusia, yang  menimbulkan perbuatan baik dan buruk,terpuji dan tercela dengan cara yang disengaja.”
j.        HarGibb                                                                                                                                                                      Ilmu akhlak ialah ilmu yang memperbincangkan tentang kebaikan dan keburukan, yang baik mesti diikuti dan ditaati. Sedangakan yang buruk mesti dihindarkan dan dijauhkan.     
                  Pengertian akhlak secara umum adalah suatu keadaan yang melekat pada jiwa seseorang, yang dariya akan lahir perbuatan-perbuatan secara spontan, tanpa melalui proses pemikiran,pertimbangan, atau penelitian. Jika keadaan tersebut melahirkan perbuatan yang terpuji menurut pandangan akal dan syariat islam, ia adalah akhlak yang baik. Namun, jika keadaan tersebut melahirkan perbuatan yang buruk dan tercela, ia adalah akhlak yang buruk.
2.      Macam-Macam Akhlak
a.       Norma sekuler(akhlak wad’iyyah)
Norma sekuler atau akhlak wad’iyyah adalah norma yang mengajarkan         akhlak kepada manusia dengan berlandaskan kepada pola pikir dan pengalaman manusia. Dengan demikian, akhlak wad’iyyah ini hanya mempunyai satu macam sanksi, yaitu sanksi yang datang dari masyarakat (sesama manusia) semata. Sebagai contoh adalah berlakulah jujur,jika kamu suka berbohong maka sanksi sosialnya adalah pembicaraanmu tidak lagi dipercaya.
b.      Norma Keagamaan (akhlak islamiyyah)
Norma keagamaan(akhlak islamiyyah) artinya norma yang mengajarkan akhlak kepada manusia dengan didasarkan pada tuntunan yang telah diberikan Allah SWT. Dan Rosululloh SAW.                                                                                                                 Dalam al quran dan hadits,akhlak islamiyyah ini mempunyai 2 macam sanksi, apabila dilanggar, yaitu sanksi dari Tuhan (bersifat ghaib) disebut dosa, dan yang kedua sanksi yang datang dari masyarakat (sesama manusia). Sebagai contoh adalah berlakulah jujur, jika kamu suka berbohong maka ia mendapat sanksi dari Allah berupa dosa, dan ia akan disiksa Allah karenanya, kemudian sanksi sosialnya adalah pembicaraannmu tidak lagi dipercaya. Adapun ciri-ciri akhlak islami adalah :                                                                                                      
1)      Kebaikannya bersifat mutlak (al-khairiyah al-mutlaqah).
2)      Kebaikannya bersifat menyeluruh (al-salahiyyah al-ammah).
3)      Bersifat tetap,langgeng dan mantap.
4)      Pengawasan yang menyeluruh (ar-raqabah al-muhitah).


D. Moral
Selain dikenal dengan istilah etika, kajian mengenai akhlak juga dikenal dengan istilah moral. Secara etimologi, istilah moral berasal dari bahasa latin mores,  yang merupakan bentuk jamak dari mosh yang berarti adat kebiasaan.
Dalam bahasa indonesia moral diterjemahkan sebagai susila. Moral dipahami sebagai sesuatu yang diterima oleh keumuman masa. Dalam hal ini, mengarah pada tindakan manusia yang baik dan wajar, sesuai dengan ukuran tindakan yang diterima oleh umum, dalam lingkungan sosial tertentu.
Poerwadarminta dalam kamus umum bahasa Indonesia, merumuskan moral sebagai ajaran tentang baik buruknya perbuatan dan perlakuan ( akhlak, kewajiaban, dan sebagainya). Semantara itu, menurut E. Sumaryono, moralitas adalah kualiatas yang terkandung dlaam perbuatan manusia, yang dengannya kita dapat menilai sesuatu sebagai benar atau salah, baik atau jahat.
Moralitas dapat bersifat objektif atau subjektif. Moralitas objektif melihat suatu perbuatan sebagai perbuatan itu sendiri, terlepas dari kehendak pelakunya. Adapun moralitas subjektif, adalah moralitas yang memandang suatu perbuatan berdasarkan kondisi pengetahuan dan pusat perhatian pelakunya, latar belakangnya, training, stabilitas emosional, serta perilaku personal lainnya.
Etika dan moral memiliki beberapa persamaan. Secara etimologis, kata etika dan moral memiliki arti yang sama, yaitu kebiasaan, adat. Dengan kata lain, etika degan rumusan yang sama dengan moral, adalah nilai-nilai dan norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok, dalam mengatur tingkah lakunya.
Adapun perbedaaan dari keduanya, etika lebih bersifat teori, sedangkan moral lebih bersifat praktis. Menurut pandangan para filsuf etika membahas tentang tingkah laku perbuatan manusia secara universal (umum), sedangkan moral memandangnya secara spesifik. Moral menyatakan ukuran, sedangkan etika menjelaskan etika tersebut. Dengan demikian, antara moral dan etika memiliki persamaan pembahasan, terlebih dalam kaitannya dengan masalah akhlak.



BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Secara umum tasawuf berarti kecenderungan mistisme yuniversal yang ada sejak dahulu kala, berazazkan sikap zuhud terhadap keduniawian (asketisme), dan bertujuan membangun ( ittishal) dengan Al-Mala’ Al-A’la yang merupakan sumber kebaikan, emanasi, dan ilumunasi.
Etika adalah sebuah ilmu, bukan sebuah ajaran. Etika berbicara tentang mengapa kita harus mengikuti ajaran moral tertentu, atau bagaimana kita dapat mengambil sikap yang bertanggung jawab terhadap berbagai ajaran moral atau akhlak.
Pengertian akhlak secara umum adalah suatu keadaan yang melekat pada jiwa seseorang, yang dariya akan lahir perbuatan-perbuatan secara spontan, tanpa melalui proses pemikiran,pertimbangan, atau penelitian.
Dalam bahasa indonesia moral diterjemahkan sebagai susila. Moral dipahami sebagai sesuatu yang diterima oleh keumuman masa. Dalam hal ini, mengarah pada tindakan manusia yang baik dan wajar, sesuai dengan ukuran tindakan yang diterima oleh umum, dalam lingkungan sosial tertentu.
Akhlak ,etika dan moral memiliki sebuah hubungan dengan tasawuf. Ketiganya merupakan pintu utama untuk mencapai tingkatan ilmu tasawuf. Karena tasawuf merupakan jalan yang menghubungkan kepada sang maha benar,Allah Ta’ala,sehingga hal pertama yang harus dilakukan adalah mempunyai akhlak,etika,dan moral sesuai syariat islam. Akhlak,etika,dan moral pada intinya merupakan menentukan hukum atau nilai dari suatu perbuatan yang dilakukan manusia untuk ditentukan baik dan buruknya.
B.     SARAN
Penulis berharap semoga makalah ini dapat membantu kita lebih memahami tentang akhlak etika dan moral. dan mohon dimaklumi dari semua jika dalam mkalah ini masih terdapat banyak kekuragan baik bahasa maupun isinya. Kritik yang membangun dan masukan dari berbagai pihak sangat kami harapkan





untuk versi fullnya bisa download disini


No comments:

Post a Comment